Ketua Dewan Pimpinan Pusat Ittihadul Muballighin atau Persatuan Muballigh se-Indonesia, Prof KH Syukron Makmun, Kamis di Bogor mengatakan, kebenaran Al-Qur’an sejalan dengan ilmu pengetahuan.
"Al-Qu’an merupakan mu’jizat terbesar yang diberikan Allah SWT kepada Rasulnya. Kebenaran Al-Qur’an sejalan dengan ilmu pengetahuan," ujar Prof KH Syukron Makmun.
Kiai Syukron Makmun lantas mengemukakan salah satu ayat tentang perputaran poros bumi. Dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa bumi berputar pada porosnya.
Jauh sebelum para ilmuwan menemukan fakta tentang bulatnya bentuk bumi, Al-Qur’an telah menjabarkan berbagai penjelasan tentang planet yang dihuni umat manusia tersebut.
"Kebenaran Al-Qur’an tidak terbantahkan, karena Al-Qur’an merupakan mujizat terbesar yang diberikan Allah kepada umat manusia," ujar Kiai Syukron Makmun.
Pada Rabu malam, Kiai Syukron Makmun menyampaikan ceramah dalam peringatan "Nuzulul Qur’an" atau perustiwa turunnya Al-Qur’an di Masjid Al-Karomah Desa Sibanteng, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor.
Oleh karena itu, Syukron Makmun yang juga pengurus DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menghimbau agar umat Islam menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman dalam kehidupan.
Dikatakannya, peringatan "Nuzulul Qur’an" atau malam turunnya Al-Qur’an jangan hanya berhenti di tataran praksis atau formalitas belaka, namun perlu ada internalisasi makna yang terkandung di dalamnya.
"Kandungan makna Al-Qur’an perlu diinternalisasi dan dijadikan sebagai sumber dalam kehidupan," ujar Syukron Makmun.
Al-Qur’an, lanjut dia, tidak hanya untuk dibaca saja. Al-Qur’an harus dijadikan sebagai sumber rujukan dalam berbagai aspek kehidupan.
Internalisasi kandungan dan pengamalan ajaran Al-Qur’an diyakini sebagai jalan dalam mewujudkan pembangunan masyarakat secara berkeadilan.
"Kalau masyarakat sebuah negeri mengalamkan ajaran Al-Qur’an dengan baik, maka negerinya akan tumbuh menjadi "baldarun tayyobatun wa rabbun ghofuur" yaitu negeri makmur yang rakyatnya sejahtera," demikian kata Prof KH Syukron Makmun.
0 comments:
Post a Comment