Para ilmuwan menemukan bahwa bulan mengerut karena diameter Bulan berkurang 100 meter. Adanya retakan di permukaan bulan sebagai tandanya.
Retakan itu timbul karena adanya pendinginan di kerak Bulan demikian seperti dimuat dalam majalah Science dan dilansir dari Telegraph, Jumat (20/8/2010).
Kesimpulan penemuan itu dibuat setelah para ilmuwan menemukan garis retakan yang tidak biasa yang dinamakan 'lobate scarps' (lereng terjal) di dataran tinggi Bulan. 14 'Lobate scarps' itu yang sekarang diidentifikasi pesawat luar angkasa Lunar Reconnaissance Orbiter
Retakan dengan pola yang sama pertama kali terlihat di sekitar ekuator Bulan oleh astronot dalam pesawat Apollo pada awal 1970-an.
Para ahli percaya retakan terjadi karena perpecahan kerak bumi yang rapuh seiring dengan pengerutan Bulan.
Ilmuwan dari Smithsonian Institution di Washington DC Dr Thomas Watters mengatakan bahwa lereng yang tampak di Bulan berusia muda.
"Relatif muda, secara global tersebar retakan yang menunjukkan kontraksi seluruh permukaan Bulan, diduga kuat terjadi pendinginan di keraknya," ujar Watters.
0 comments:
Post a Comment